Pages

0

Berpikir Optimis dan Membangun Optimisme

Jumat, 21 Mei 2010.

Ketidakpedean untuk melakukan sesuatu terkadang muncul akibat dari adanya kurang optimis. Padahal rasa optimis itu harus jelas ada sehingga akan memunculkan rasa percaya diri untuk melakukan hal-hal yang diinginkan.

Agar kita bisa lebih pede, kita harus optimisme. Apa itu optimisme? Optimisme memiliki beberapa pengetian, diantaranya :

Optimisme adalah doktrin hidup yang mengajarkan kita untuk menyakini adanya kehidupan yang lebih bagus buat kita (punya harapan). Orang optimis adalah orang yang yakin (dengan alasan-alasan yang dimilikinya) bahwa ada kehidupan yang lebih bagus di hari esok.

Pengetian lain dari optimisme berarti kecenderangan batin untuk merencanakan aksi, peristiwa atau hasil yang lebih bagus. Optimisme berarti menjalankan apa yang kita yakini atau apa yang dibutuhkan oleh harapan kita. Kalau dipendekkan, optimisme berarti kita meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu kita gunakan untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil yang lebih bagus pula.

Kalau kita hanya yakin, namun tidak kita gunakan untuk melakukan aksi untuk membuktikan keyakinan itu, ini berarti optimisme kita masih kurang. Bahkan boleh jadi keyakinan kita itu hanya sebuah halusinasi. Jika kita hanya visi (mimpi) tanpa aksi, artinya kita hanya mengkhayal. Tak ada visi yang bisa menjadi kenyataan tanpa aksi. Bila kita hanya punya aksi tanpa visi, kemungkinan besar kita akan sampai di tempat yang keliru (tidak tepat dengan sasaran yang diinginkan). Dan, jika kita punya visi dan aksi tanpa gairah, kita akan mendapatkan balasan yang serba tanggung (ketidakmasimalan hasil yang diperoleh).

Optimisme seperti itu dalam prakteknya sangat diperlukan, antara lain dengan alasan-alasan:

Sebagai energi positif (dorongan). Kalau bicara harapan sebatas harapan tentu kita sudah tahu kalau harapan itu tidak bisa mengubah apa-apa. Lalu untuk apa kita membutuhkan harapan (optimisme)? Ini untuk mengeluarkan energi positif. Untuk menciptakan langkah dan hasil yang lebih bagus dibutuhkan harapan yang lebih bagus pula agar energinya lebih bagus. Memiliki harapan yang lebih bagus akan memunculkan energi dorongan yang lebih bagus tentunya.

Sebagai perlawanan. Tingkat perlawanan seseorang terhadap masalah atau hambatan yang dihadapinya juga terkait dengan tingkat optimisme.

Sebagai sistem pendukung. Harapan optimisme juga berfungsi sebagai sistem pendukung. Kalau kita menginginkan keberhasilan maka kita berfikir berhasil, punya kemauan untuk berhasil dan melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk keberhasilan itu maka logikanya kita pasti berhasil. Soal kapan keberhasilan itu diraih, itu urusan lain lagi. Wallahualam.

Leia Mais...
0

BOCAH PEMBELI ES CREAM

Rabu, 19 Mei 2010.

Bocah Pembeli Es Krim

Minggu siang di sebuah mall. Seorang bocah lelaki umur delapan tahun berjalan menuju ke sebuah gerai tempat penjual es krim. Karena pendek, ia terpaksa memanjat untuk bisa melihat si pramusaji. Penampilannya yang lusuh sangat kontras dengan suasana hingar bingar mall yang serba wangi dan indah.

“Mbak sundae cream harganya berapa?” si bocah bertanya.

“Lima ribu rupiah,” yang ditanya menjawab.

Bocah itu kemudian merogoh recehan duit dari kantongnya. Ia menghitung recehan di tangannya dengan teliti. Sementara si pramusaji menunggu dengan raut muka tidak sabar. Maklum, banyak pembeli yang lebih “berduit” ngantre di belakang pembeli ingusan itu.

“Kalau plain cream berapa?”

Dengan suara ketus setengah melecehkan, si pramusaji menjawab, “Tiga ribu lima ratus”.

Lagi-lagi si bocah menghitung recehannya, “Kalau begitu saya mau sepiring plain cream saja, Mbak,” kata si bocah sambil memberikan uang sejumlah harga es yang diminta. Si pramusaji pun segera mengangsurkan sepiring plain cream.

Beberapa waktu kemudian, si pramusaji membersihkan meja dan piring kotor yang sudah ditinggalkan pembeli. Ketika mengangkat piring es krim bekas dipakai bocah tadi, ia terperanjat. Di meja itu terlihat dua keping uang logam limaratusan serta lima keping recehan seratusan yang tersusun rapi.

Ada rasa penyesalan tersumbat dikerongkongan. Sang pramusaji tersadar, sebenarnya bocah tadi bisa membeli sundae cream. Namun, ia mengorbankan keinginan pribadi dengan maksud agar bisa memberikan tip bagi si pramusaji.

Pesan moral yang dibawa oleh anak tadi:

Setiap manusia di dunia ini adalah penting. Di mana pun kita wajib memperlakukan orang lain dengan sopan, bermartabat, dan dengan penuh hormat.

Leia Mais...
0

CERITA PENYESALAN (HADIAH SANG AYAH)

Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda,sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-
satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan… Bukan sebuah kunci! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya.

Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, “Yaahh… Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku?” Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri.

Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ.

Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelak terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini”

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya… sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu.

Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga.

Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati…

SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUN TAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI (Sebelum kita meminta maaf padanya)

Leia Mais...
0

CARA OTAK BEKERJA

Apapun juga dengan kekuatan pikiran, sesuatu yang sangat sederhana dapat menjadi sesuatu yang penuh dengan keajaiban.


Cara Otak Bekerja

Petunjuk “melihat” gambar :

  • Kalau pandangan mata Anda mengikuti gerakan putaran bulatan warna PINK, maka hanya akan terlihat bulatan satu warna yaitu PINK. Tapi kalau pandangan mata Anda terpusat ke tanda “+” hitam di tengah, maka bulatan yang berputar akan berubah warnanya menjadi HIJAU.
  • Kemudian jika pandangan mata Anda konsentrasi penuh ke tanda “+” hitam di tengah-tengah gambar, maka perlahan-lahan bulatan warna PINK akan menghilang, dan hanya akan terlihat satu saja bulatan yang berputar yaitu warna HIJAU.

Sangat mengagumkan cara otak kita bekerja. Sebenarnya tidak ada bulatan warna hijau, dan bulatan warna pink juga tidak menghilang. Rasanya cukup membuktikan bahwa kita tidak selalu melihat apa yang kita pikir, dengan kata lain kita melihat sesuatu “bukan apa adanya” tapi “sebagaimana kita melihatnya”.

Kadang kita menghadapi suatu masalah merasa “sangat sulit” atau “sangat berat” (baik di tempat kerja, di keluarga, di lingkungan masyarakat maupun masalah pribadi diri sendiri), bahkan kadang terlintas pertanyaan di benak kita, kenapa demikian berat beban masalah/cobaan yang kita terima ? (padahal kalau kita menerima anugrah/hadiah/ kenikmatan yang demikian besar, kita tidak pernah mempertanyakan nya, kenapa kok saya yang menerima). Dan kadang kita lupa dengan doa : berilah beban yang aku sanggup memikul nya….

Berat/ringan, kecil/besar, masalah/bukan masalah, sedih/gembira, hukuman/pahala, derita/bahagia. ..dst…..hanyalah “cara pandang” kita terhadap sesuatu ? Suatu peristiwa/kejadian yang sama, namun jika melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda serta me-makna-inya dengan berbeda kemudian menyikapinya dengan cara yang berbeda pula, maka hasil-nya juga akan berbeda.

Semua hanya ada di benak kita sendiri ! Karena otak kita lah yang membuatnya berbeda ! Jika suatu peristiwa yang negatif namun kalau kita memandang/memaknai nya sebagai hal yang positif dan kita menyikapi dengan cara yang positif maka hasilnya pun akan positif pula. Dan begitu sebaliknya …..

.:: HAVE A WONDERFULL LIFE ::.

Leia Mais...
0

AMAL

Rabu, 05 Mei 2010.
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman (kepada malaikat pencatat amal): Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat.
( Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 183 )
Leia Mais...
 
Hulonthalo Lipu'u © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |